Jong Sumatranen Bond (9 Desember 1917) - Sejarah dibentuknya

 

Jong Sumatranen Bond
Sumber gambar : Kompas.Com
Jong Sumatranen adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh para pemuda Sumatera di Jakarta pada tanggal 2 Desember 1917. Organisasi ini bertujuan memperkokoh hubungan ikatan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatera dan mendidik pemuda Sumatera sebagai pemimpin bangsa.

Salah satu tokoh penting dalam organisasi ini adalah seorang pemuda bernama Ahmad . Ahmad adalah seorang pemuda yang berasal dari Sumatera Barat dan menjadi anggota Jong Sumatranen sejak awal berdirinya organisasi tersebut. Ahmad adalah seorang pemuda yang cerdas dan berbakat dalam bidang sastra. Ia sering menulis puisi dan cerita pendek yang menginspirasi para anggota Jong Sumatranen.

Pada suatu hari, Ahmad dan beberapa anggota Jong Sumatranen lainnya mengadakan pertemuan di sebuah kafe di Jakarta. Mereka membicarakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan bagaimana peran Jong Sumatranen dalam perjuangan tersebut. Ahmad mengusulkan agar Jong Sumatranen membuat sebuah majalah yang berisi tulisan-tulisan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kebudayaan Sumatera.

Usulan Ahmad diterima baik oleh para anggota Jong Sumatranen lainnya.
Mereka segera memulai proyek pembuatan majalah tersebut. Ahmad menjadi redaktur majalah tersebut dan menulis beberapa artikel tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kebudayaan Sumatera. Majalah tersebut diberi nama "Suara Sumatera" dan menjadi sangat populer di kalangan pemuda Sumatera di Jakarta.
Namun, keberadaan Jong Sumatranen dan majalah "Suara Sumatera" tidak disukai oleh pihak kolonial Belanda. Mereka melihat organisasi ini sebagai ancaman bagi kekuatan mereka di Indonesia. Pada suatu malam, rumah Ahmad dan beberapa anggota Jong Sumatranen lainnya diserbu oleh pasukan Belanda. Mereka ditangkap dan dijebloskan ke penjara.

Ahmad dan para anggota Jong Sumatranen lainnya tidak gentar. Mereka terus berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan kebudayaan Sumatera. Setelah beberapa bulan di penjara, mereka akhirnya dibebaskan dan bergabung kembali dengan Jong Sumatranen.
Organisasi ini terus berkembang dan menjadi semakin kuat. Pada tanggal 28 Oktober 1928, Jong Sumatranen bersama dengan organisasi-organisasi pemuda lainnya di Indonesia, seperti Jong Java dan Jong Ambon mengadakan Kongres Pemuda II di Jakarta. Kongres ini menjadi tonggak sejarah dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Jong Sumatranen tetap eksis dan terus berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Ahmad sendiri menjadi seorang penulis terkenal dan menulis banyak buku tentang sejarah dan kebudayaan Sumatera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk pemerintahan Perancis setelah revolusi

Beginilah perkembangan flashdisk dari zaman ke zaman

Gak banyak yang tau - Siapakah penemu fitur Copy paste komputer