Mengapa perang di Ponorogo terjadi

 

Pertempuran Diponegoro
Gambar hanya ilustrasi


Pertempuran Diponegoro adalah perang yang terjadi dipulau Jawa. Perang ini berlangsung selama 5 tahun (1825-1830). Perang ini melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan jenderal Hendrik merkus de kock. 

Perang ini menewaskan korban sebanyak 200.000 penduduk Jawa. Sementara korban yang tewas dari pihak Belanda sebanyak 8.000 tentara Belanda. 

Perang Diponegoro meletus pada tanggal 20 Juli 1825. Perlawanan dipimpin langsung oleh pangeran Diponegoro. Perang meletus terjadi ketika tentara Belanda merampok dan membakar rumah kediaman pangeran Diponegoro di Tegalrejo. 

Pada tahun 1827 Jenderal De kock diangkat sebagai panglima seluruh pasukan Belanda. 

Pada tahun 1828, daerah kekuasaan pangeran Diponegoro hanya meliputi daerah sebelah sungai Progo saja. 

Belanda mengadakan sayembara untuk menangkap pangeran Diponegoro hidup atau mati dengan hadiah 200.000 Ringgit. Bukan hanya itu Belanda juga membujuk para pengikut pangeran Diponegoro untuk menyerah tanpa diberi hukuman. 

Pada tahun 1829, kedudukan pangeran Diponegoro menjadi sulit. Kiai mojo yang telah membantunya tertangkap Belanda. Sentot Ali basya juga menyerah setelah dibujuk oleh Belanda. 

Banyak pengikut Pangeran Diponegoro kembali ke keraton, karena banyak yang menderita akibat tindakan-tindakan Belanda terhadap keluarga mereka.

Itulah mengapa pertempuran Diponegoro terjadi. Semoga dapat bermanfaat bagi anda. Terima kasih telah membaca artikel ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bentuk pemerintahan Perancis setelah revolusi

Beginilah perkembangan flashdisk dari zaman ke zaman

Gak banyak yang tau - Siapakah penemu fitur Copy paste komputer