Sejarah Nama jalan dan kampung di Jakarta
Halo, di postingan kali ini saya akan membahas tentang Sejarah nama jalan dan kampung di Jakarta. Langsung saja ke pembahasannya.
1. Nama jalan dan kampung di Jakarta pusat
A. Gambir
Gambir adalah salah satu kecamatan di Jakarta pusat. Nama Gambir di ambil dari nama pohon yang banyak tumbuh di daerah ini. Nama Gambir telah di kenal sejak tahun 1810.
B. Menteng
Menteng merupakan jalan yang berada di Jakarta pusat. Di daerah Menteng banyak kantor pemerintah dan kantor duta besar. Pada abad ke 17 daerah ini merupakan hutan yang banyak di tumbuhi pohon Menteng. Nama Menteng diambil dari pohon Menteng.
C. Tanah Abang
Tanah Abang merupakan daerah kecamatan di Jakarta pusat. Sejarahnya adalah pada abad ke 19 daerah ini dikenal dengan nama Nabang. Oleh orang Belanda di sebut De Nabang. Penduduk sekitar mengejanya dengan nama Tenabang. Pada tahun 1890 perusahaan kereta api memberi nama kawasan ini tanah Abang untuk memudahkan penamaan jalur.
2. Nama jalan dan kampung di Jakarta Utara
A. Tanjung Priok
Tanjung Priok adalah kecamatan di Jakarta Utara. Nama tanjung Priok di ambil dari kata tanjung yang berarti daratan yang mengarah ke laut dan Priok yang berarti alat untuk menanak nasi yang terbuat dari tanah liat atau logam. Pada zaman dahulu tempat ini merupakan tempat jual beli Periuk.
B. Ancol
Ancol merupakan kelurahan di wilayah kecamatan Pademangan. Nama Ancol memiliki arti 'tanah mendidih' berpayau-payau. Ketika laut Jawa pasang air asin akan bercampur dengan air tawar sehingga menjadi payau.
3. Nama jalan dan kampung di Jakarta barat
A. Jalan Daan Mogot
Jalan Daan Mogot adalah jalan di Jakarta yang membentang sepanjang 27,5 km. Penamaan jalan ini diambil dari nama pahlawan nasional yang bernama Elias Daniel Mogot atau di kenal dengan Daan Mogot. Daan Mogot gugur saat melawan tentara Jepang pada usianya yang ke 17 tahun. Untuk mengenang jasanya pemerintah mengabdikan namanya sebagai nama jalan di Jakarta.
B. Glodok
Glodok merupakan kelurahan di wilayah kecamatan taman sari, Jakarta barat. Nama Glodok berasal dari kata grojok. Dahulu di tempat ini terdapat pancuran air yang besar di daerah ini. Air yang jatuh dari pancuran tersebut mengeluarkan bunyi grojok-grojok. Oleh warga sekitar keturunan Tionghoa bunyi air tersebut di ucapkan dengan kata Glodok.
4. Nama jalan dan kampung di Jakarta Selatan.
A. Senayan
Senayan merupakan salah satu kelurahan di wilayah kecamatan Kebayoran lama. Daerah ini awalnya Bernama wangsanayan yang berarti tanah milik wangsanayan. Wangsanayan adalah orang Bali yang tinggal di Jakarta dan menguasai sebagian besar tanah di daerah ini. Untuk memudahkan pengucapan, masyarakat sekitar menyebutkannya dengan nama Senayan.
B. Kebayoran lama dan Kebayoran baru.
Kebayoran baru merupakan perluasan dari Kebayoran lama yang di bangun setelah Indonesia merdeka setelah Indonesia merdeka. Nama Kebayoran berasal dari bahasa Betawi yaitu kebayuran. Kebayuran memiliki arti tempat penimbunan kayu Bayur. Daerah ini dulunya adalah penghasil kayu gelondongan dari pohon Bayur.
5. Nama jalan dan kampung di Jakarta timur
A. Cawang
Cawang merupakan daerah di kecamatan Kramat jati. Nama Cawang berasal dari nama Encik Awang. Encik Awang adalah seorang letnan dari suku Melayu yang pernah bekerja kepada Belanda. Penyebutan letnan encik Awang lama-kelamaan berubah menjadi Cawang.
B. Jatinegara
Jatinegara merupakan kecamatan di Jakarta timur. Pada abad ke 17 daerah ini permukiman para pangeran Banten. Nama jati negara di ambil dari kata jatina dan Nagara. Kata itu berasal dari dari bahasa Sunda yang berarti simbol perlawanan kesultanan Banten terhadap kolonial Belanda pada masa itu.
Itulah sejarah nama jalan dan kampung di Jakarta. Semoga dapat bermanfaat.
Komentar